UANGKU, Simple Payment dan Opportunity Bisnis

Saat ini hampir tidak ada sendi kehidupan yang tidak mengunakan teknologi baik sebagai komponen utama atau pendukungnya , dengan kemajuan teknologi jarak dan waktu sudah tidak menjadi hambatan untuk melakukan sesuatu. Jika dahulu untuk berbelanja kita harus pergi ke pasar atau mal , sekarang kita hanya perlu membuka laptop atau gadget dan kita bisa langsung “ menyenangkan mata “ kita dengan berbagai macam pilihan produk yang bisa kita pilih.

Belanja Online memang sedang menjadi primadona di Indonesia beberapa tahun terakhir ini , tercatat dari survei yang dilakukan APJII ( Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia ) pada tahun 2016 , situs yang paling banyak diakses oleh masyarakat Indonesia adalah Situs Belanja Online ( Onlineshop ) , ada sebanyak 82,2 juta atau sekitar 62% orang Indonesia yang mengunjungi onlineshop.
Wajar saja onlineshop menjadi priomadona pada saat ini , karena sistem berbelanja ini menawarkan berbagai kemudahan fasilitas yang menguntungkan kepada konsumen yang tidak bisa didapatkan pada sistem belanja langsung.

Berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh online shop tersebut memang sangat memanjakan shoper saat ini khususnya para shoper yang memiliki kesibukan yang padat ataupun sedang malas keluar rumah.
Saya sendiri sangat merasakan bagaimana online shop bisa menjadi alternatif pilihan belanja bagi konsumen , saya yang tinggal di Cirebon yang notabanenya bukan kota besar merasa sangat terbantu denga adanya online shop. 

Sesuai pengalaman , saya saat itu sedang membutuhkan helm baru karena helm lama saya sudah rusak , saya sudah berkeliling toko helm yang ada di Cirebon dan masih belum menemukan helm yang cocok dengan desain dan kantong saya , akhirnya saya membuka salah satu situs belanja online dan mulai mencari helm yang cocok , percakapan terjadi via chating dan saya memutuskan untuk membeli helm tersebut. Saat notifikasi pemesanan muncul diemail saya , saya diinformasikan untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening yang ditunjuk, jika sudah selesai mentransfer maka barulah barang akan dikirimkan. Sejenak dipikiran dan hati saya muncul pertanyaan ini

“ Ini penipuan bukan yah ? apa jika sudah ditransfer maka barang akan dikirim ? bagaimana jika tidak dikirim atau yang dikirim tidak sesuai seperti yang dijelaskan ? bagaimana...... “

Wajar saja saya berpikiran seperti itu , karena memang saya tidak bertemu langsung dengan penjualnya dan barangnya pun belum saya lihat saat saya sudah membayarnya. Apa anda juga berpikiran sama dengan saya saat bertransaksi online ?
Seperti kita ketahui cara pembayaran transaksi Onlineshop hampir semuanya dilakukan via transfer ( atm , mobile & internet banking dsb ) , hal ini masih sangat riskan bagi shoper untuk “ dikelabuhi “ oleh penjual. Pertanyaan-pertanyaan seperti yang saya utarakan diatas pasti juga muncul pada benak hampir semua shoper yang berbelanja secara online. Oleh karena itu perlu ada pihak penengah yang akan menjamin para seller untuk mengirimkan barangnya dan sesuai dengan pesanan.

Sekarang ini sudah hadir solusi untuk semua kekawatiran shoper dalam berbelanja online , PT Smartfren Telecom Tbk yang biasa kita kenal sebagai perusahaan berbasis telekomunikasi kini  mengeluarkan produk aplikasi keuangan pertamanya yaitu UANGKU. Seperti kita tahu PT Smartfren Telecom Tbk merupakan salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang komunikasi dan sudah membuktikan sebagai salah satu perusahaan dengan berbagai macam invoasi dan pengembangan dibidang komunikasi , dimulai dari sebagai penyedia Bordband 4G pertama di Indonesia sampai penyedia ponsel serta tarif internet termurah dengan kualitas yahud.

Saat ini PT Smartfren Telecom Tbk juga kini melakukan trobosan inovasai dibidang digital payment melalui  aplikasi UANGKU , aplikasi mobile wallet UANGKU ini akan sangat membantu shoper dalam melakukan pembayaran.

UANGKU adalah mobile wallet yang akan membuat akses yang aman dan sederhana bagi masyarakat untuk melakukan transaksi keuangan langsung dengan cara yang sederhana lewat smartphone mereka.

Dalam wallet gadet UANGKU ini banyak sekali fitur-fitur pembayaran yang akan sangat memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran apapun , baik itu pembayaran online shop , pembayaran listrik , pembayaran air , pembayaran telepon , pembelian pulsa , bahkan kirim uang pun bisa dari  UANGKU.

AMAN

Istilah mobile wallet memang belum terlalu familiar ditelinga masyarakat Indonesia karena memang masih sangat jarang digunakan , tapi diluar negeri mobile wallet ini sudah menjadi pilihan sistem pembayaran bagi masyarakat , khususnya di Eropa dan Amerika. Untuk masyarakat Indonesia saat ini memang jauh lebih familiar dengan istilah Internet Banking & Mobile Banking , padahal Internet Banking & Mobile Banking juga termasuk dalam mobile wallet.
Mobile wallet UANGKU ini memiliki beberapa keamanan untuk melindungi data konsumenya dari kejahatan cyber. 

Yang pertama jelas enkripsi data pada server UANGKU dengan level standar security sesuai standarisasi scurity perbankan di Indonesia , ini difungsikan untuk melindungi informasi log-in dan data transaksi konsumen dari akses yang tidak resmi.

Berikutnya mobile wallet ini juga dilengkapi dengan 6 digit PIN rahasia yang bisa disetting sesuai keinginan penggunannya , PIN ini akan digunakan setiap kali kita akan membuka dan melakukan transaksi pembayaran , jadi jika barangkali gadet anda hilang  , anda tidak perlu takut saldo UANGKU anda berkurang , karena untuk menggunakan mobile wallet diharuskan memasukan PIN yang tentu saja hanya diketahui oleh anda.

Role UANGKU

Perinsip kerja dari UANGKU ini adalah menjadi pihak ketiga antara shoper dan seller dalam hal pembayaran. Jika sebelumnya shoper setelah menyelesaikan  pemesanan harus langsung melakukan pembayaran ke rekening seller dan menunggu pemesanan , dengan payment request UANGKU maka uang yang ditransfer shoper melalui aplikasi UANGKU tidak langsung diberikan ke seller , tapi disimpan dulu oleh UANGKU dan akan ditransferkan ke seller setelah shoper memberikan konfirmasi kalau barang sudah diterima dan sesuai pesanan.

Dengan sistem ini maka kepastian dan keamanan barang belanja shoper lebih terjamin , selain itu image online shop terpercaya seller dimata shoper akan otomatis timbul sehingga kepercayaan shoper terhadap seller tersebut meningkat.

MUDAH

Wallet gadget UANGKU bertujuan untuk membuat proses pembayaran apapun menjadi lebih sederhana dan mudah bagi konsumen, oleh karena itu UANGKU menyediakan feature – feature pembayaran lain yang biasanya rutin dibayarkan coustemer , dan yang pastinya akan sangat memudahkan coustemer untuk proses pembayarannya , feature-feturenya diantaranya Mobile bill ( pembayaran pulsa pasca bayar ) , Mobile Top Up ( pulsa prabayar ) , Internet & Cable TV , Tagihan Listrik , Tagihan PDAM , Asuransi dan Pembelian Game online , serta yang tidak kalah keren , bisa juga loh transfer via wallet gadet ini , kece badai kan ?! heheeee...

Jadi mulai sekarang tidak perlu takut lagi antri dalam pembayaran listrik atau air bahkan sampai bingung saat pulsa habis dijalan , hanya cukup buka aplikasi UANGKU maka semuanya bisa terselesaikan dalam saat itu juga.

“ Jika melakukan pembayaran semudah itu , maka bagaimana dengan top up ( isi saldo ) uangku ? repot nga yah... “

Eitssss...jangan berpikiran seperti itu dulu , seperti visi UANGKU yang ingin menjadikan pembayaran apapun menjadi lebih sederhana dan mudah , maka untuk top up saldonya pun sangat mudah , bahkan bisa dilakukan dengan beberapa cara :
  1. Top UP Via CASH dengan cara datang ke Galeri Smartfren terdekat
  2. Top UP Via ATM semua bank dengan cara Tansfer ke rekening UANGKU anda yaitu : 1538881************                   ( *  = no telpn yang didaftarkan )
  3. Top UP Via Mobile Banking semua bank dengan cara Tansfer ke rekening UANGKU anda yaitu : 1538881************                   ( *  = no telpn yang didaftarkan )
  4. Top UP Via Internet Banking semua bank dengan cara Tansfer ke rekening UANGKU anda yaitu : 1538881************                   ( *  = no telpn yang didaftarkan )

Pastinya sangat mudah bukan cara top up saldo payment request UANGKU 

PELUANG BISNIS

Dengan memiliki walllet gadet UANGKU berarti anda selangkah lebih maju menjadi seorang wirausahawan , percaya ??

Dengan wallet gadet UANGKU di tangan anda , anda bisa langsung menjadi counter pulsa mendadak. Contoh : jika anda karyawan , saat bekerja anda pasti akan susah untuk isi pulsa , jika anda aja susah maka teman sekantor anda pun pasti mengalami kesulitaan yang sama dalam hal top up pulsa , ini bisa menjadi peluang bagi anda untuk bisnis pulsa di kantor jika anda punya wallet gadet UANGKU, bukan hanya pulsa anda juga bisa menawarkan pembayaran tagihan pdam , tagihan listrik , tv berbayar dan lainnya , bahkan termasuk juga transfer loh , kece kan..

Dengan wallet gadget UANGKU , pembayaran berbagai macam tagihan anda yang dahulu mesti ke ATM dan mengantri diloket , sekarang hanya perlu buka gadet anda bisa langsung membayar semua tagihan kapan saja dan dimana saja , selaras dengan visi dari UANGKU yang ingin menjadikan pembayaran menjadi sangat aman &  sederhana.

INTERNET , KOMPONEN UTAMA TRANSAKSI NON TUNAI

Tanggal 14 Agustus 2014 pemerintah melalui Bank Indonesia mengeluarkan himbauan kepada masyarakat Indonesia supaya lebih memperdayakan transaksi pembayaran dengan non tunai , melalui siaran pers di website resmi Bank Indonesia No. 16/ 58 /Dkom , Gubernur Bank Indonesia kala itu Bapak Agus D.W. Martowardojo mencanangkan Gerakan Nasional Non Tunai ( GNNT ).

“GNNT ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan instrumen non tunai, sehingga berangsur-angsur terbentuk suatu komunitas atau masyarakat yang lebih menggunakan instrumen non tunai (Less Cash Society/LCS) khususnya dalam melakukan transaksi atas kegiatan ekonominya. Sebagai bentuk komitmen atas perluasan penggunaan instrumen non tunai, kami akan menjadikan GNNT sebagai gerakan tahunan yang didukung dengan berbagai kegiatan untuk mendorong meningkatkan pemahaman masyarakat akan penggunaan instrumen non tunai dalam melakukan transaksi pembayaran,” demikian disampaikan Agus D.W. Martowardojo seperti dikutip dari website Bank Indonesia.

Bukan tanpa alasan pada saat itu Bank Indonesia mencanangkan Gerakan Nasional Non Tunai , negara kita ini termasuk masih sangat rendah dalam hal penggunaan transaksi non tunai berbasis elektronik , bahkan jika dibandingakan dengan negara di ASEAN seperti Malaysia saja kita masih kalah dalam hal penggunaan transaksi non tunai.


Seperti di kutip oleh Koran Sindo , Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung dalam sebuah kesempatan pun menyebutkan bahwa salah satu indikator negara maju adalah jika masyarakatnya lebih banyak melakukan transaksi non tunai. Ini menjadi salah satu alasan kenapa Bank Indonesia sangat gencar melakukan kampanye penggunaan uang Non Tunai.

Lalu apa saja yang termasuk Transaksi Non Tunai ini ?

Metode pembayaran non tunai atau biasa di Cashless adalah sistem pembayaran tanpa mengunakan uang tunai , bisa menggunakan kertas ( voucher ) , stiker atau Chip ( Electonik money ).

Seiring dengan berkembangnya teknoligi digital dan internet di era milenium , pembayaran non tunai mengalami perkembangan dan bukan hanya sebatas giro , cek , voucher , debet crad & kredit card saja , sekarang sudah bekembang Internet Banking , Mobile Banking , E Money , dan Rekening Ponsel. Bahkan untuk E money beberapa bank di Indonesia bekerja sama dengan retail seperti mini market , swalayan dan sebagainya untuk lebih mengenalkan alat pembayaran yang satu ini ke masyarakat.

Sejatinya transaksi non tunai ini lebih mudah dan lebih efektif untuk digunakan , kenapa karena alat pembayaran non tunai menawarkan berbagai kelebihan dari transaksi tunai , keuntunghannya diantaranya lebih aman , lebih efisien , lebih efektif , lebih praktis dan lebih meunguntungkan .

Lebih aman karena penggunaan debet card/ kredit crad kita harus memasukan pin untuk bisa melakukan pembayaran. Jadi jika sampai hilang ataupun tercuri kita hanya perlu menelpon bank dari kartu tersebut dan memblokirnya. Tidak seperti uang tunai yang hilang maka kecil harapan untuk bisa kembali.

Lebih effisien & efektif karena apa yang kita bayarkan pasti sesuai dengan junlah yang harus kita bayar dan kita tidak perlu direpotkan dengan uang kembalian , misal uang yang kita bayarkan pecahan seratus ribu dan  toko tidak ada kembalian maka kita pasti direpotkan dengan hal itu semisal uang yang harus ditukar dan sebagainya.

Lebih praktis karena kita hanya perlu membawa kartu saja yang hanya berukuran 10 X 25 cm dengan tebal kurang dari 1cm , jika kita membawa uang tunai pecahan 50ribu sejumlah 5 juta rupiah maka pasti dompet kita akan terasa penuh dan mengembang karena saking banyaknya jumlah lembaran yang kita bawa.



Internet Komponen Utama GNNT

Transaksi non tunai yang sekarang sedang bekembang di Indonesia ini masih banyak kekurangan, selain dari sisi jumlah outlet / toko yang masih sangat terbatas yang bisa menerima sistem pembayaran non tunai , transaksi yang mengunakan Internet sebagai tonggak jalur utamanya ini masih membuat sebagian masyarakat kurang nyaman dalam mengunakannya karena masalah koneksi internet seperti gangguan , proses lama dan semacamnya , seperti kita tahu jaringan internet di indonesia memang masih kurang menyakinkan.

Jika dilihat dari data pengguna internet di indonesia sebenarnya termasuk besar , tercatat dari data yang di publish website KEMINFO bahwa negara kita menduduki peringkat ke 4 terbesar didunia dalam hal jumlah pengguna internet , pada tahun 2014 saja mencapai 72.8 juta dan diperkirakan tahun 2016 ini telah mencapai 112 juta penduduk indonesia yang menggunakan internet.


Besarnya pengguna Internet Indonesia tersebut tidak dibarengi dengan kualitas layanan kecepatan internet rata- rata yang memadai , seperti di kutip dari cnnindonesia negara kita masih dibawah rata-rata kecepatan internet didunia hanya menempati urutan ke 94 dengan kecepatan rata-rata 4,5 Mbps.

Padahal negara-negara maju dengan transaksi non tunai tertinggi merupakan negara-negara yang kualitas internetnya diatas rata-rata , kita ambil contoh Swedia seperti dikutip dari liputan6 merupakan salah satu negara dengan transaksi non tunai terbesar didunia dengan nilai transaksi non tunai mencapai 89% total transaksi pembayaran merupakan negara dengan urutan ketiga tertinggi dalam hal kecepatan internet rata-rata.

Artinya ada kolerasi antara kecepatan internet dengan tingginya transaksi non tunai dinegara tersebut , kecepatan pembayaran transaksi non tunai sangat berpengaruh pada kepercayaan dan kenyamanan masyarakat dalam penggunaan transaksi non tunai.

Sesuai pengalaman juga , saya pernah melakukan transaksi non tunai di salah satu mini market dan mencoba top up e money , untuk top up saja saya harus menunggu waktu sekitar 15 menit dan itupun dengan hasil gagal top up karena ada masalah pada sistem menurut kasirnya. Pada lain waktu juga melakukan pembayaran dengan e money , waktu yang saya butuhkan utuk menyelesaikan transaksi tersebut pun lebih lama daripada saya melakukan transaksi tunai.



Oleh karena itu selain sosialiasai pemberdayaan transaksi non tunai ke masyarakat luas yang memang sudah cukup bagus melalui GNNT ini , perlu ada sinergi yang lebih antara Bank Indonesia dengan KEMINFO selaku regulator tertinggi komunikasi ( internet ) di indonesia. Perlu adanya fokus yang lebih dari KEMINFO untuk peningkatan kualitas kecepatan Internet rata-rata. Bahkan bukan hanya dalam hal kecepatan Internet tapi biaya pemakaian internet pun harus lebih murah.

Sasaran Potensil Peningkatan Transaksi Non Tunai

Berdasarkan data yang diambil dari survei pengguna Internet oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia atau biasa disebut APJII pada tahun 2016 , transaksi pembelian yang dilakukan via online saja , masyarakat masih cendrung melakukan sistem pembayaran COD /Bayar ditempat , yaitu sebesar 18.8 juta atau 14,2%. Artinya masih ada banyak potensi peningkatan pembayaran dengan non tunai pada transaksi pembelian  secara online yang sejatinya harusnya melakukan pembayaran dengan sistem pembayaran non tunai.

Masyarakat yang memilih pembayaran secara COD meskipun berbelanja online memiliki beberapa alasan , salah satunya adalah karena tidak menggunakannya mobile banking , jika penerapan dan kemudahan serta keamanan transaksi pembayaran dengan mobile banking lebih digencarkan oleh bank-bank di indonesia maka akan membuat volume pembayaran transaksi non tunai semakin meningkat.

Jika dari transaksi online saja masih ada 18.8 juta orang yang melakukan pembayaran dengan tunai , maka bagaimana dengan transaksi pembelian yang dilakukan secara langsung ?

Jika kualitas mobile internet dan harga internet lebih murah serta layanan kas mobil keliling bank bisa lebih banyak dan menjangkau hampir setiap kawasan pertokoan di seluruh kota Indonesia ( baik kota besar ataupun berkembang ) maka peningkatan transaksi non tunai akan sangat terasa. Pada setiap toko retail grosir /warung makan kecil dengan jumlah pengunjung yang besar diadakan mesin EDC dengan koneksi mobile maka ini juga akan bisa meningkatkan volume transaksi non tunai.

Ambil contoh , ditempat saya ada salah satu tempat kuliner yang sangat ramai seperti Nasi Jamblang , setiap hari selalu lebih dari 150 – 250 orang makan ditempat tersebut ( maklum saja orang yang sedang berwisata ke cirebon pasti akan mencari tempat makan tersebut karena khas Cirebon ) , jika setiap orang membayar 25ribu untuk makan disitu maka setiap hari akan ada transaksi 250 X 25.000 = 6.250.000. Itu hanya jika 1 orang membayar 25rb bagaiman kalau lebih ?
Jumlah transaksi 1 hari tersebut jika kalikan dalam 1 bulan maka menjadi 187.500.000 jika dikalikan 1 tahun maka menjadi 2,25M hanya dari 1 toko. Bayangkan jika ada 1000 toko di indonesia sangat luar biasa bukan ?

Padahal menurut survei APJII , kepercayaan masyarakat terhadap tingkat keamanan transaksi pembayaran perbankkan via online cukup tinggi yaitu sebesar 70,4% menyatakan aman terhadap keamanan perbankan online. Artinya dari ada sisi positif dari masyarakat terhadap permbayaran dengan sistem online yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan transaksi non tunai.


Untuk meingkatkan transaksi non tunai seperti yang BI tuangkan dalam program GNNT memang membutuhkan kerjasama dari semua pihak baik semua elemant ekonomi dan regulatornya dan tidak terkecuali yang paling penting dari masyarakatnya itu sendiri. oleh karena itu mari kita semua dukung dan sukseskan program GNNT untuk membuat masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang LCS ( Less Cash Society ).